Wednesday, April 6, 2011

April

It is April already. I think the spring had just begun. I already can see some green leaves on the dark brown steam of the trees and some colorful flowers blossoming above the green grasses. Well, the weather is getting nicer, but my academic pressure is increasing and the outlook is worsening.


This suppose to be my last quarter of seven weeks at my current university. According to initial plan, i should be able to graduate and earn my bachelor degree by coming August. But, given the fact that i still have some-40 ECTS to earn, i really don't know how it gonna turn out. five more subjects and one thesis away from graduation.


Yeah, whatever. i don't wanna stress out by now because i still got plenty of task to do. but, however it turns out, i just want to make sure that i already put my best efforts and my proper shot. I want to fight till the last drip of sweat and tears (okay, i got corny here). But the point is, whatever the result, as long as it resulted from a proper and decent proccess, i think is fine.


I don't want to worry too much now, and better focus on my effort to get things done.

Friday, February 18, 2011

The pitch of dream

Dear Ditta,

Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 00.05 dini hari di Amsterdam. Tapi sebelum aku tidur dan bermimpi, perkenankan aku buat ceritain ke kamu mimpi-mimpi aku.

Sebenernya semenjak SMP gw udah tau kalo gw ga terlalu bakat dan ga terlalu sama pelajaran-pelajaran IPA. dan terbukti kan pas SMA gw masuk jurusan IPS. so basically, i think, science subjects are never be in my blood. gw suka ekonomi, that's why gw milih kuliah ekonomi menejemen di UI. dan gw selalu punya mimpi untuk bisa kuliah di luar negeri (which is i do living my dream now). i'm so grateful for that.

dan perjalannya pun berlanjut. gw lebih melihat diri gw sebagai seorang entrepreneur, seperti ayah gw. gw melihat entrepreneur sebagai profesi yang terhormat dan seru. punya sense of dignity dan juga seperti roller coaster ride. dan sekarang, somehow, gw harus milih industri apa yang gw tertarik untuk tekuni. in this case, semenjak taun lalu gw tertarik banget sama agricultural-related industry. mungkin sedikit banyak gw udah cerita sama lo. why agriculture ? gw melihat agriculture sebagai industry yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. sumber utama pangan, dan bahkan sekarang mungkin juga jadi sumber energi. intinya ini industri yang menurut gw penting buat kelangsungan hidup orang banyak. (selengkapnya bisa baca di http://bit.ly/hULuXq dan http://bit.ly/epy0Gm)

dari awal, gw selalu ingin bisa berkontribusi untuk negara gw walaupun sedikit. lagi-lagi, melihat kondisi Indonesia yang kaya sumber daya alam, dan pendudukny yg banyak, agriculture is the industry of tomorrow kalo menurut gw. gw mau industri pertanian Indonesia bisa sama kualitas dan kuantitasnya seperti Brazil. gw mau Indonesia jadi sebuah ekonomi yang diperhitungkan di kancah dunia. jangan dunia cuma taunya emerging market itu BRIC (Brazil, Russia, India, China) aja. gw mau dalam 5-10 taun kedepan itu udah berubah jadi BRICI (including Indonesia). dan industri agriculture dan manufaktur bakan menyumbang kontribusi yang besar buat ketahanan pangan dan energi.

gw mau punya bisnis di bidang ini. walaupun belum jelas banget bisnis apa, tapi intinya gw udah tau domain nya. kira-kira mungkin gw punya mimpi buat punya integrated farm seperti ini http://bit.ly/gD52oD,atau mungkin bisnis pupuk organic, bisnis bio-ethanol, atau bisnis kelapa sawit. apapun deh yang intinya berhubungan sama bio-resources. gw mau menerapkan teknologi terkini di Indonesia. contohnya solar panel buat membangkitkan listrik, atau wind turbine. karena di Inggris, peternakannya udah canggih-canggih cuy. petaninya bisa punya land rover. ga kayak petani indonesia yang hidupnya dipersulit banyak pihak.

gw mau perusahaan gw dalam 10-15 taun setelah berdiri bisa listing di bursa efek. dan ga cukup di bursa efek indonesia. gw mau perusahaan ini bisa listing di at least, Singapore stock exchange atau Hong Kong stock exchange, atau kalo perlu di London Stock exchange dan Euronext. sounds too big huh ? but why not. kalo ada perusahaan indonesia yg bisa listing di luar negeri itu sama membanggakannya seperti liat atlet indonesia main di ajang kompetisi internasional. sama seperti kalau kita bisa liat yayuk basuki di wimbeldon, atau lihat susi susanti di all england.

lantas, sekarang gw ada di satu titik dimana gw harus milih subjek untuk melanjutkan pendidikan gw yg bisa membantu mewujudkan mimpi-mimpi diatas. karena gw pikir gw udah cukup punya latar belakang ekonomi dan bisnis, gw pikir ada baiknya kalo gw tambah pengetahuan teknis gw tentang industri tersebut. that's why gw apply ke Harper Adams di jurusan sustainable agriculture (http://bit.ly/fPrIzu) which is masih gw lanjutin sih aplikasinya. lo tau gimana ceritanya tentang rencana aplikasi gw ke Leuven di jurusan tropical natural resources management (http://bit.ly/eiD3bx). gw ga merasa ditolak, itu hanya gw jurusan yg emang bukan buat gw. karena gw merasa gw ga perlu dan emang ga mau jadi insinyur pertanian buat mewujudkan itu semua. gw adalah pengusaha yg bakal mempekerjakan para insinyur-insinyur lulusan IPB dan ITB di perusahaan gw. kalo perlu insinyur lulusan M.I.T juga.

cuma permasalahannya, kemarin ini gw jadi rada ga fokus aja. pengen apply sana-sini. yang Leuven lah, ETH Zurich lah, TU Munchen, Berlin, dll. dan banyak yg application deadline nya udah mepet. jadi gw rada-rada rebek mikirnya.

sebenernya sih, gw rasa program yg paling cocok buat gw itu yg ini http://bit.ly/ga5I5X di HEC Paris. gabungan antara bisnis dan sustainable development. cuma masalahnya, HEC Paris tahun ini dinobatkan sebagai sekolah bisnis paling bagus di Eropa dan pasti persaingan masuknya jauh lebih sulit dan butuh nilai GMAT yang tinggi. in that sense, gw harus bener bener prepare buat itu, padahal gw aja masih struggling buat nyelesaiin sarjana gw. dan ada satu lagi di Cranfield, UK (http://bit.ly/hG6F4O) yg kayaknya gw juga mau apply.

Intinya setelah ga fokus, dan bingung ini itu, tadi gw bicara lewat telfon sama bokap gw. dia bilang, gw harus amanin kesempatan yg udah ada di tangan. bokap gw bilang gw gaboleh sia-siain kesempatan dan waktu gw. terserah mau apply apa, yg penting liat kemungkinannya. nanti yg paling feasible. in that sense, karena kalo gw lulus dari univ gw sekarang gw akan langsung keterima di program S2 nya, maka S2 di UvA akan tetap menjadi contingency dan pilihan terakhir gw. yg penting gw punya safety net dan punya plan C atau bahkan itu plan D. gw mau lebih take it easy, santai dan fokus. gw harus tau resource apa yg gw punya dan apa yg gw butuh dan mau. bokap gw bilang gw ga perlu belajar pure science, karena at the end of the day gw tetep harus liat diri gw sebagai direktur atau komisaris perusahaan (sahh asik ya bokap gw ngomongnya untuk membesarkan hati gw ;p) so, he seems content if i continue to pursue a management/business degree for master.

so far, i got several options at hand :
#1. Harper Adams => cukup feasible buat diterima dan sangat relevan
#2. HEC Paris => paling susah buat diterima, paling bagus, dan mungkin paling relevan
#3. Cranfield => cukup sulit karena cuma terima 20 siswa setaun, bagus, dan cukup relevan
#4. Amsterdam Business School => paling mungkin karena pasti diterima, cukup bagus, dan masih relevan walaupun terlalu broad

intinya i got choices. dan berdoa aja untuk yang terbaik, dan siapin diri untuk yang terburuk.

Segitu dulu ya cerita aku tentang mimpi-mimpi dan rencana-rencana aku ke depan. aku berharap kamu bisa ngerti sedikit demi sedikit pemikiran aku yang rada complex dan ga terlalu mainstream ini. aku memang belum punya achievements apa-apa ditt, sejauh ini yang aku punya hanya mimpi dan visi. tapi aku yakin sama mimpi dan visi-visi aku. aku yakin di luar sana pasti akan ada orang yang mau "beli" mimpi-mimpi aku. dan aku tau aku punya keluarga yang selalu percaya dan dukung aku. yang aku perlu sekarang hanya to have more faith in myself that i can make it happen.

Udah ya, aku tidur dulu. aku mau mimpi beneran dulu. hehe ;) have a nice day Ditta.


--
With burning passion and spirit,

Arif Nindito

Thursday, February 10, 2011

Bibliotheek, sore ini

Tulis dalam bahasa ibu aja kali ya. Skripsi baru aja mulai, topik masih harus dibuat lebih spesifik. Jumlah artikel ilmiah yang harus dibaca jelas bertambah banyak. Sisanya, kelas Statistik, Marketing Management, dan Intermediate Financial Accounting.

Lagi kurang bersemangat nih. Baca jurnal ga maju-maju. Kayaknya harus ngumpulin motivasi sedikit demi sedikit lagi. Gw salut ngeliat orang-orang di perpustakaan yang sungguh berdedikasi sama pendidikan mereka. Rajin, giat, dan passionate. Kalau dibuat grafik, mungkin posisi semangat dan motivasi gw sekarang lagi ada di kurva yang rada menurun. Gw tau banget rasanya ada di peak-performance. Tapi sekarang lagi engga, sayangnya.

Gw lagi rada low self-esteem nih. Lagi berasa jadi pria muda tanpa pencapaian gini. Sampis. Hahaha.. ;D Tapi gw yakin, dalam beberapa waktu kedepan pasti bakal balik lagi self-esteem gw. Beberapa bulan kedepan gw yakin pasti bakal ada yang bisa buat capai dan sedikit banggakan, at least buat diri gw sendiri. Ini tuh kayak business cylce. Kalo abis mature ya dia decline. Tapi entar begitu new cycle ya dia bakal incline lagi.

Tetap semangat terus deh ya. Pompa terus motivasi, raih mimpi dan harapan. (apa sih) ;p Insyaallah 10 tahun dari sekarang, gw bakal baca lagi posting gw yg ini dan gw bakal senyum. Karena insyaallah di hari itu, sudah akan ada karya yang gw hasilkan yang bisa gw banggakan. Amin.

--
Roetersstraat 11, Amsterdam

10022011

Wednesday, January 26, 2011

When you sought help

"(8) (Remember) when you sought help of your Lord and He answered you (saying): "I will help you with a thousand of the angels each behind the other (following one another) in succession." (9) Allâh made it only as glad tidings, and that your hearts be at rest therewith. And there is no victory except from Allâh. Verily, Allâh is All-Mighty, All-Wise."

--Surah Al-Anfal 8-9

Tuesday, January 25, 2011

Point of Exhaustion

Tuesday, January 25 2011. Probably today is just like any other day for most people. But for some UvA students today might be the day of exhaustion. The weather was quite fine today. The sun was shining bright, still a little bit chill in the end of January. Some students left home early for their morning re-sit exam, some stayed home waited for an announcement then thrilled by their exam result, and some felt so tired after finished their exam around dusk.

For me, the situation is not that good, which I believe some other friends I know also stand in the same not-so-good situation as me. Here I am, studying abroad, right in the front of my 8th semester of Bachelor study, not yet starting any shit in writing my bachelor thesis, still failing exams and have to re-take some silly subjects. Not to mention that this is winter and of course, it is cold enough outside.

How bad it can be ? well, that’s not the point of this writing. I don’t want to grumble neither to complain about myself neither my situation with this post. The point is, probably I can understand why some of my friends are being so gloomy these days. Since I think I also have been gloomy and frustrated about my self in the last couple of days. A friend told me that she feels bad about herself, after putted a lot of efforts and still failed her final chance of re-sit. I said to her “I also feel bad about myself, because I didn’t put enough effort to pass my exams.”

In that sense, probably we already reached our peak point, my friends; the point of exhaustion. We’ve been doing what we keep doing today for seven semesters or more. We’ve been studying for almost fifteen and a half years since elementary school. Probably this is the boiling point for us. Maybe.

But, look again my friends. We ain’t done yet here. At least, not at this moment. We already have the finish line in sight. We see it coming already. The thing is, this final phase, this final stage, is probably as exhausting as hell. But again, we ain’t done yet. Not here, not now.

I’m not a professional motivator, nor a preacher. So what I write above are just the words that I keep saying to myself all of these days.

I think, what we should do now is to let all of those anger out of ourselves. Push those anger out of your mind and soul. You can cry, scream, yell, run (better be on treadmill, since it’s winter), swim, whatever. You can do whatever you want as long as it’s positive and safe. Take some times off. A day with only your self might be nice. Purify your mind. A good friend of mine told me to have some ‘me time’.

Then, we should re-motivate ourselves. Remember that we are not coming here to giving up. We are not coming to Amsterdam to chicken out. If I would like to chicken out, I would rather chicken out since my second semester at Universitas Indonesia. Just remember that we are both survivors and achievers !

Look again those faces with full of smile, wishes and prayers. Your mother, your dad, siblings, relatives, friends, even some random people you meet on the street who wishing you a success for your study. We should answer those hopes of our lovely persons. Look again what we’ve been through. Think again, what our lovely ones have been doing to see us here, studying abroad.

It’s okay to fall and break down. Take our time, accept, then put ourselves back together again. Put those pieces of hope, effort, and optimism into one single piece again. Sometimes life may knock you down. You need to talk to God, ask for guidance and strength. Then you slowly start to get back up again, and fight back as strong as you can be with your remaining energy left in your body and soul. Your brain might be cramping and your mind might be boiling, but we should take this bit*h down, my friends. We should finish what we had started.

We gonna put ourselves back together and put a more and better effort to earn our degree. No matter what.

And in one hot summer day, we gonna sitting around outside at Vondelpark or in some nice cafe besides the canal of Amsterdam, sipping our decent cup of coffee while enjoying the sun and smile. At that time, we will already have a ‘BSc’ title after our names.

Even if that’s might not be the case by next August, we still gonna stand on our ground with pride and no regret. And even if we have to lose in this battle, let that be with no regret because we’ve already putted our best efforts. Nevertheless, let that moment to be full of pride because we’ve been fought all the way fiercely.

--

Amsterdam, 25012011

Wednesday, January 12, 2011

Winter Cold

Sudah bulan Januari tahun 2011. Sudah lama sekali saya tidak menulis disini, entah berapa bulan lalu terakhir kali saya posting di blog ini. Well, tidak terlalu banyak yang berbeda. Masih sama, masih di perantauan. Bedanya sekarang sudah semester terakhir program sarjana saya, insyaallah summer tahun ini bisa lulus.

Berbicara tentang merantau, satu topik yang menarik adalah pada saat kita sakit di perantauan. Tidak perlu sakit yang aneh-aneh, yang simpel saja, sebut saja influenza. Di Belanda, untuk bertemu seorang dokter umum (huisart) anda perlu membuat appointment terlebih dahulu. Dan biasanya di musim sakit seperti ini (winter), bila anda menelfon hari ini, niscaya anda akan mendapat giliran baru lima hari sampai satu minggu kedepan.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah istirahat, dan minum obat yang dijual bebas. Ada baiknya bila ada kawan atau sanak famili yang bisa mengurus atau paling tidak sedikit memperhatikan. Kalau tidak, ya nikmati sajalah. Bila anda terserang flu di udara dingin, ada kecenderungan untuk recover lebih lama, karena virus memakan waktu lebih lama untuk keluar dari tubuh anda. Bila dibandingkan di negara tropis yang lembab, sepengetahuan saya, saya lebih cepat sembuh (walaupun tidak selalu).

Walhasil, harus bed rest di rumah. Walaupun tugas kuliah juga tidak sedikit yang harus diselesaikan. Tapi tak apa. Posting ini bukanlah suatu bentuk keluhan, banyak hikmah yang bisa diambil dari sakit. Dengan sakit, kita jadi bisa lebih menghargai nikmat sehat. Lalu katanya itu salah satu cara menghapus dosa, dan juga menumbuhkan empati terhadap kekurangan orang lain.

Suhu udara di Amsterdam dilaporkan lima derajat celcius hari ini, hujan gerimis hampir sepanjang hari diiringi angin yang bertiup cukup tidak santai. Buat semua teman-teman yang sedang menempuh ujian, selamat belajar dan semoga sukses ujiannya. Tak lupa saya berdoa untuk kawan-kawan di Brisbane, Australia yang sedang dilanja banjir. Semoga kalian semua tetap berada dalam lindungan-Nya.


Amstelveen, 12012011